Main Article Content
Abstract
Jaringan perdagangan masa lalu telah menempatkan rempah-rempah sebagai komoditi utama. Jaringan perdagangan ini semakin ramai dengan kedatangan bangsa Eropa sekitar abad ke-16. Dalam konteks perdagangan global, terbentuk jaringan perdagangan yang menghubungkan dunia
barat sebagai konsumen dan dunia timur sebagai penghasil komoditi. Maluku dikenal sebagai pusat produksi cengkeh dan pala (Kepulauan Rempah-Rempah). Namun, bagaimana jaringan perdagangan global ini dihubungkan dengan tata niaga lokal. Kajian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran tentang tata niaga rempah-rempah dalam kaitannya dengan jaringan perdagangan masa kolonial di Maluku. Dengan tujuan tersebut, kajian ini menggunakan studi kepustakaan terkait dengan data arkeologi dan penelusuran sumber sejarah. Hasil dari kajian ini, diperoleh informasi bahwa tata niaga rempah-rempah masa Kolonial memusatkan dua jenis komoditi, yaitu cengkeh di wilayah Pulau Ambon dan Kepulauan Lease (Haruku, Saparua, dan Nusalaut), serta pala di wilayah Kepulauan Banda (Lonthor, Ay, dan Neira). Tata niaga tersebut sekaligus menerapkan sistem yang berbeda yaitu sistem dati untuk cengkeh dan sistem perken untuk pala.
Keywords
Article Details
Kapata Arkeologi by Balai Arkeologi Maluku. Permissions beyond the scope of this license may be available at Copyright Notice.
References
- Effendi, Ivan dan Mansyur, Syahruddin. 2007. Draft Awal Laporan Inventarisasi dan Identifikasi Benteng di Propinsi Maluku. Proyek Kerjasama Dirjen Sejarah dan Purbakala, Pusat Dokumentasi Arsitektur Indonesia, Passchier Architects & Consultan Netherlands, dan Balai Arkeologi Ambon.
- Hanna, W.A. 1983. Kepulauan Banda Kolonialisasi dan Akibatnya di Kepulauan Pala. Jakarta: PT. Gramedia.
- Harkantiningsih, Naniek. 2009. Pengaruh Kolonial di Nusantara: Penelitian dan Pengembangan. Makalah dalam Evaluasi Hasil Penelitian Arkeologi (EHPA). Denpasar, 5-8 November 2009 : Pusat Penelitian dan Pengembangan Arkeologi Nasional.
- Hitipeuw, Frans. 1984. Kerajaan Iha Berinteraksi dengan Segala Suku Bangsa di Abad XVII dalam Perjuangan Nasional. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Direktorat Sejarah dan Nilai Tradisional, Proyek Inventarisasi dan Dokumentasi Sejarah Nasional.
- Kustoro L.P. dan Rumere Y. 2004. Rempah Timur dalam Kuliner Barat: Upaya Penyediaan dan Penggunaannya. Makalah dalam Berkala Arkeologi Sangkhakala, Medan: Balai Arkeologi Medan.
- Loth, C. Vincent. 1995. Pioneers and Perkeniers: The Banda Islands in The 17Th Century. Makalah dalam Cakalele, Vol. 6: 13-35.
- Marihandono, Joko. 2008. Perubahan Peran dan Fungsi Benteng dalam TataRuang Kota. Makalah dalam Wacana: Jurnal Ilmu Pengetahuan Budaya Vol. 10 No. 1, April 2008. Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan
- Budaya-Universitas Indonesia.
- Patikayhatu, dkk., 2009. Sejarah Negeri dan Desa di Kota Ambon. Ambon: Dinas Pariwisata, Kebudayaan, Pemuda dan Olahraga.
- Pusat Dokumentasi Arsitektur. 2008. Field Survey Report Mid Year Evaluation: The Inventory and Identification of Fort in Indonesia. Disampaikan dalam Workshop Hasil Indentifikasi Benteng di Indonesia Timur. Jakarta, 12 Juli 2008.
- Pusat Penelitian Arkeologi Nasional. 2008. Metode Penelitian Arkeologi. Jakarta: Departemen Kebudayan dan Pariwisata, Pusat Penelitian dan Pengembangan Arkeologi Nasional.
- Ricklefs. M.C. 2008. Sejarah Indonesia Modern: 1200-2008. Jakarta: Serambi.
- Rijoly, Frans. 1989. Guide Book, Indonesia-English Edition. Ambon: Museum Siwalima Ambon, Proyek Pembinaan Permuseuman Maluku.
- Sewang, Ahmad, M. ) Islamisasis Kerajaan Gowa: abad XVI sampai abad XVII.
- Sharer and Ashmore. 1980. Fundamentals of Archaeology. California. The Benyamin Publishing Company. Inc
- Suantika, I Wayan. 2005. Peran dan Fungsi Benteng Peninggalan Masa Kolonial bagi Pembangunan Daerah Maluku”, Dalam Evaluasi Hasil Penelitian Arkeologi (EHPA). Yogyakarta 2005, : Pusat Penelitian Arkeologi Nasional.
- Suryanto, Diman. 1998. Laporan Penelitian Arkeologi Kecamatan Kepulauan Banda Neira. Ambon: Balai Arkeologi Ambon.
- Sutherland, H. 2004. Kontinuitas dan Perubahan dalam Sejarah Sulawesi Selatan. Makassar: Hasanuddin University Press.
- Tim Penelitian. 2009. Laporan Penelitian Arkeologi Pengaruh Kolonial di Kota Kuna Banda (Tahap I). Jakarta: Pusat Penelitan dan Pengembangan Arkeologi Nasional.
- Wall, Victor Ido van de. 1928. de Nederlandsche Oudheden in de Molukken. Gravenhage: Martinus Hijhoff.
- Wibisono, Sonny Chr. 2004. A Brief History of Research on Trading Ports Harbour Sites. Country Report Indonesia. Makalah dalam Workshop on the Archaeology of Early Harbours and Evidence for Inter-Regional Trade. Singapore: ARI-NUS.