Main Article Content

Abstract

The archaeological research in Indonesia is in positive progress in the last years. This situation is reflected by the increasing of public and media interest  in the archaeological and cultural historical research activity. A main factor which is determine the quality of research result and the performance of the archaeological institution is the human capital. The quality and competence of researcher serve as the main factors in  developing archaeological research institution in Indonesia. This paper will discuss the performance of archaeology researchers in Indonesia with the main focus on the researcher in Balai Arkeologi Ambon. Analysis on the perfomance was conducted based on the synopsis of National Research Result Evaluation 2013. We hope that this paper might serves as the discussion medium to evaluate the performance of archaeological research and develop solution for the better perfomance in the future.


Penelitian arkeologi di Indonesia semakin berkembang selama tahun-tahun belakangan. Hal mana tercermin dari meluasnya perhatian masyarakat dan media atas aktifitas riset arkeologi dan sejarah budaya. Hal mana juga berimplikasi pada meningkatnya ekspektasi publik atas hasil penelitian. Salah satu faktor kunci yang menentukan kualitas hasil penelitian dan kinerja lembaga riset termasuk bidang arkeologi adalah sumber daya manusia. Kualitas kemampuan dan kompetensi peneliti merupakan penentu kinerja dan capaian institusi penelitian arkeologi di Indonesia. Makalah ini membahas mengenai tinjauan atas kinerja peneliti arkeologi di Indonesia dengan fokus pada kinerja peneliti di Balai Arkeologi Ambon. Telaah atas kinerja dilakukan dengan mengacu pada tujuh parameter kinerja yang disampaikan dalam sinopsis kegiatan Evaluasi Hasil Penelitian Arkeologi Nasional 2013. Diharapkan makalah sederhana ini bisa menjadi ruang diskusi untuk melakukan evaluasi kinerja peneliti arkeologi dan membangun solusi bagi kinerja yang lebih baik ke depan.

Keywords

Peneliti Arkeologi Indonesia Balai Arkeologi Ambon

Article Details

How to Cite
Ririmasse, M. N. (2015). Peneliti Arkeologi di Indonesia: Antara Idealisme dan Kenyataan. Kapata Arkeologi, 11(1), 53-66. https://doi.org/10.24832/kapata.v11i1.281

References

  1. Abeng, Tanri. (2006). Profesi Manajemen. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
  2. Agung, Lilik A.M. (2007). Human Capital Competences. Jakarta: Elex Media Komputindo.
  3. Bernardin, H. John and Russel, E.A., (1993), Human resource Management, An Experiential Approach. Singapore: Mc. Graw Hill International Edition.
  4. Dahana, Radar Panca. (2001). Kebenaran dan Dusta dalam Sastra. Jakarta: Indonesia Tera.
  5. Kasali, Rhenald. (2007). Recode Your Change DNA. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
  6. Lape, P.V. (2000)a. Contact and Conflict in the Banda Islands, Eastern Indonesia, 11th to 17th Centuries. Unpublished Ph.D. thesis. Rhode Island: Brown University.
  7. Lape, P.V. (2000)b. Political Dynamics and Religious Change in the Late Pre-colonial Banda Islands, Eastern Indonesia. World Archaeology, 32(1), 138-155 . London: Routledge.
  8. Lape, P. (2006). Chronology of Fortified Sites in East Timor. Journal of Island and Coastal Archaeology 1, 285-297.
  9. Lape, P. (2010). Paleoclimates and emergence of fortification in the tropical Pacific islands. Journal of Anthropological Arcaheology, 29(1).
  10. Mangkunegara, AA. Anwar Prabu. (2000). Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan. Bandung: Remaja Rosdakarya.
  11. Hadari, Nawawi. (2000). Manajemen Sumber Daya Manusia untuk Bisnis yang Kompetitif. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
  12. Nursam, M, et. al. (2008). Sejarah yang Memihak: Mengenang Sartono Kartodirdjo. Yogjakarta: Penerbit Ombak.
  13. Pusat Arkeologi Nasional. (2013). Sinopsis Evaluasi Hasil Penelitian Arkeologi 2013. Tidak Diterbitkan.
  14. Rahman, Eileen. (2009). Profesional. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
  15. Ririmasse, M. (2005). Jejak dan Prospek Penelitian Arkeologi di Maluku. Kapata Arkeologi, 1(1).
  16. Ririmasse, M. (2007). Fragmen Moko dari Selaru: Temuan Baru Artefak Logam di Maluku. Berita Penelitian Arkeologi, 3(5).
  17. Ririmasse, M. (2008)a. Visualisasi Tema Perahu dalam Rekayasa Situs Arkeologi di Maluku. Naditira Widya, 2(1).
  18. Ririmasse, M. (2008)b. Manajemen Sumber Daya Budaya sebagai Dasar Pengembangan Pariwisata di Maluku. Kapata Arkeologi Edisi Khusus 2008.
  19. Ririmasse, M. (2010)a. Boat Symbolism and Identity in the Insular Southeast Asia: A Case Study from the Southeast Moluccas. Tesis Pascasarjana. Leiden: Rijkuniversiteit Leiden. Tidak diterbitkan.
  20. Ririmasse, M. (2010)b. Arkeologi Pulau-Pulau Terdepan di Maluku: Sebuah Tinjauan Awal. Kapata Arkeologi, 6(10).
  21. Ririmasse, M. (2011). Koleksi Budaya Bendawi Maluku Tenggara di Museum Etnologi Nasional Leiden. Kalpataru, 20(1).
  22. Simanjuntak , Truman, et. al. (2003). Rencana Induk Pusat Penelitian Arkeologi. Jakarta: Puslitbangarkenas.
  23. Swantoro, P. (2002). Dari Buku ke Buku: Sambung Menyambung Menjadi Satu. Jakarta: Kepustakaan Populer Gramedia.