Main Article Content
Abstract
The area of Sam Ratulangi airport’s Manado has archaeological heritage which has been know as it is closed for public. This research used descriptive method, using inductive reasoning. Meanwhile, the analysis method used morphologyl, technology, and contextual analysis. This research aimed to find out the potential of archaeological heritage in Sam Ratulangi airport area of Manado. In addition to its strategy of preservation the haritage included veilbox, bungker, and waruga. The preservation can be conducted by doing protection, development, and utilization. The preservation both physical and non physical protection. The effort for its development and utilization was conducted for the purpose of science, education, culture, and tourism.
Kawasan Bandar Udara Sam Ratulangi Manado mempunyai potensi tinggalan arkeologis yang selama ini tidak diketahui masyarakat luas, dikarenakan letak tinggalan yang berada dalam kawasan tertutup untuk umum. Penelitian menggunakan metode deskriptif dengan penalaran induktif. Metode analisis menggunakan analisis morfologi, teknologi dan kontekstual. Tujuan penelitian untuk mengetahui potensi tinggalan arkeologis yang terdapat di kawasan Bandar Udara Sam Ratulangi dan strategi pelestariannya. Tinggalan arkeologis yang terdapat di kawasan Bandar Udara Sam Ratulangi meliputi veilbox, bungker, dan waruga. Upaya pelestarian dapat dilakukan dengan cara perlindungan, pengembangan dan pemanfaatan. Upaya perlindungan meliputi perlindungan secara fisik dan non fisik. Upaya pengembangan dan pemanfaatan dilakukan untuk kepentingan ilmu pengetahuan, pendidikan, kebudayaan dan pariwisata.
Keywords
Article Details
Kapata Arkeologi by Balai Arkeologi Maluku. Permissions beyond the scope of this license may be available at Copyright Notice.
References
- Budihardjo, Eko. (1997). Tata Ruang Perkotaan. PT Alumni, Bandung.
- Chawari, Muhammad. (2008). Bangunan Rumah Tradisional Jawa di Kampung Kauman Yogyakarta. Yogyakarta: Tesis Program Pasca Sarjana Universitas Gadjah Mada.
- Fahriani, Ipak. (2008). Deskripsi Waruga, Bentuk, Ukuran, dan Hiasannya, dalam Waruga Peti Kubur Batu dari Tanah Minahasa Sulawesi Utara. Manado: Balai Arkeologi Manado.
- Fuad Hasan dan Koentjaraningrat. (1977). Beberapa Asas Metodologi Ilmiah. Metodologi Penelitian, Koentjaraningrat (ed), Masyarakat. Jakarta: Gramedia.
- Makkelo, Ilham D. (2010). Kota Seribu Gereja Dinamika Keagamaan dan Penggunaan Ruang di Kota Manado. Yogyakarta: Penerbit Ombak.
- Marbun, Jhohanes. (2005). Faktor Penyebab Hilangnya Tradisi Penguburan Dengan Waruga di Minahasa (Sulawesi Utara). Yogyakarta: Skripsi Sarjana Fakultas Ilmu Budaya. Universitas Gadjah Mada.
- Marzuki, Irfanuddin Wahid. (2012). Pola Keletakan Bangunan Indis di Kota Gorontalo dan Strategi Pelestariannya. Yogyakarta: Tesis Program Pasca Sarjana Universitas Gadjah Mada.
- Palar, H.B. (2009)a. Wajah Baru Minahasa. Bogor: Yayasan Gibbon.
- ________. (2009)b. Minahasa Benteng Terakhir NKRI. Bogor: Yayasan Gibbon.
- Parengkuan. (2000). Kuburan Sebagai Obyek Pengkajian Sejarah, Makalah Seminar Arkeologi. Manado: Balai Arkeologi Manado.
- Pusat Penelitian dan Pengembangan Arkeologi Nasional. (2008). Metode Penelitian Arkeologi. Jakarta: Puslitbang Arkenas.
- Ronald, Arya. (1999). Studi Penggalian dan Inventarisasi Benda Benda Budaya di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Yogyakarta: Dinas Kebudayaan Pemprov Daerah Istimewa Yogyakarta.
- Santoso, Dukut. (2004). Prinsip-prinsip dan Metodologi Konservasi dan Pemugaran Benda Cagar Budaya. Makalah Diklat Konservasi Tingkat Menengah Angkatan III. Balai Konservasi Borobudur.
- Saptaningrum, Irna. (2010). Kajian Bentuk-Bentuk Pertahanan Militer Masa Kolonial Belanda di Kota Manado. Laporan Penelitian Arkeologi. Manado: Balai Arkeologi Manado.
- Soebroto, Ph. (1997). Kondisi Situs Trowulan dan Usaha-usaha Pelestariannya. Sarasehan Tentang Pelestarian BCB. Pacet.
- ___________. (2003). Pemanfaatan Benda Cagar Budaya Bangunan Bata Pasca Pugar Untuk Kepentingan Pendidikan dan Ilmu Pengetahuan dalam Makalah Rapat Penyusunan Kebijakan Pemanfaatan Benda Cagar Budaya. Cisarua.
- Soegondho, Santoso. (2008). Akar Budaya Waruga di Tanah Minahasa Sejarah, Fungsi, dan Pertanggalannya. dalam Waruga Peti Kubur Batu dari Tanah Minahasa Sulawesi Utara. Manado: Balai Arkeologi Manado.
- Soeroso. (2006). Prinsip-prinsip Pelestarian Kawasan BCB. Materi Diklat Konservasi dan Pemugaran Tingkat Menengah. Yogyakarta: Balai Konservasi Peninggalan Borobudur.
- Sumanto. (1995). Metodologi Penelitian Sosial dan Pendidikan. Yogyakarta: Penerbit Andi Offset.
- Tanudirdjo, Daud Aris. (1989). Ragam Metode Penelitian Arkeologi dalam Skripsi Karya Mahasiswa Arkeologi Universitas Gadjah Mada. Laporan Penelitian. Yogyakarta: Fakultas Sastra Universitas Gadjah Mada.
- _________________. (2008). Melestarikan Warisan Budaya Kita. Bahan Penyuluhan tentang Cagar Budaya. Yogyakarta tanggal 24 Juni 2008.
- Tim Penyusun. (1990). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
- Verbeek, John. (2010). Japanese Fortifications in Indonesia an introduction,dalam Inventory and Identification Forts in Indonesia. Jakarta: Pusat Dokumentasi Arsitektur.
- Wahyu, Harry Trisatya. (2011). Pelestarian dan Pemanfaatan bangunan Indis di Kawasan Kota Baru. Yogyakarta: Tesis Universitas Gadjah Mada.
- Wojowasito, S. (2000). Kamus Umum Belanda Indonesia. Jakarta: Ichtiar Baru Van Hoeve.
- www.samratulangi-airport.com/sejarah, diunduh tgl 22 Juni 2014.
- http://collectie.tropenmuseum.nl/Default.aspx, diunduh tanggal 22 Juni 2014.
- UU. No. 11 Tahun 2010 Tentang Cagar Budaya.