Main Article Content

Abstract

Archaeological evidence of metal artifacts found in the area Pawan Watershed in the number of inviting attention to be investigated, that is how the process of technology in the past. The existence of the craftsmen of wrought metal along the watershed area Pawan certainly was  not a coincidence. There might be a relationship between the presence of artifacts with traditional metal forging which is still survive until recently. Ethnoarchaeological approach that has been undertaken is expected to give an idea to reconstructs the metal forging technology in the past on Pawan Watershed; to understand the cultural continuity that still exists today in the area. Metal forging technology using the "ububan" the which is still used today in several locations in Indonesia, as well as in Pawan Watershed. This study concluded that the technology workmanship metal artifacts in the past has the similarity from the technological progress that has continued until recently.

 

Bukti arkeologi berupa artefak logam yang ditemukan di daerah aliran Sungai Pawan dalam jumlah yang cukup banyak mengundang perhatian untuk diteliti, yaitu bagaimana teknologi dan proses pengerjaannya pada masa lalu. Keberadaan pengrajin logam tempa di sepanjang daerah aliran Sungai Pawan tentu bukan suatu kebetulan, mungkin ada hubungan antara kehadiran artefak dengan teknologi tempa logam tradisional yang masih bertahan saat ini. Pendekatan etnoarkeologi dilakukan dalam penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran untuk merekonstruksi teknologi tempa logam di masa lalu di daerah aliran Sungai Pawan untuk melihat dan belajar tentang kelangsungan budaya yang masih ada saat ini di lokasi tersebut. Teknologi penempaan logam dengan menggunakan "ububan" yang masih digunakan saat ini di beberapa lokasi di Indonesia dan di daerah aliran Sungai Pawan. Penelitian ini menyimpulkan bahwa teknologi artefak pengerjaan logam di masa lalu tidak jauh berbeda dari kemajuan teknologi yang masih berlangsung hingga saat ini.

Keywords

Artefak Logam Sungai Pawan Ethnoarkeologi Teknologi Logam

Article Details

How to Cite
Yogi, I. B. P. P. (2016). Teknologi Tempa Logam pada Masa Lalu di Daerah Aliran Sungai Pawan, Kalimantan Barat (sebuah pendekatan etnoarkeologi). Kapata Arkeologi, 12(2), 137-146. https://doi.org/10.24832/kapata.v12i2.301

References

  1. Ameer, Naseem. K.Thimma Reddy. (1998). Settlement Archaeology. New Delhi: Reliance Publishing House.
  2. Bayard, Donn T. (1979). “The Chronology of Prehistoric Metallurgy in Northeast Thailand: Silabhumi or Samraddhabhumi? Dalam R.B. Smith and W. Waston (ed.).Early South East Asia. Essays in Archaeology, History, and Historical geography. New York: Oxford.
  3. Dukomalamo, Syahril. (2012). Pandai Besi di Kelurahan Toloa Kecamatan Tidore Selatan Kota Tidore Kepulauan. Jurnal Holistik Tahun V No 10 A. Manado: Fakultas Ilmu Solial dan Politik Universitas Sam Ratulangi.
  4. Haryono, Timbul, dkk. (2000). Koleksi Emas Museum Sonobudoyo, Yogyakarta: Proyek Pembinaan Permuseuman DIY.
  5. Haryono, Timbul. (2001). Analisis Metalurgi: Peranannya Dalam Eksplanasi Arkeologi. Humaniora Volume XIII, No. 1. Yogyakarta: Fakultas Ilmu Budaya Universitas Gadjah Mada.
  6. Haryono, Timbul. (2001). Logam dan Peradaban Manusia. Yogyakarta: Philosophy Press.
  7. Haryono, Timbul. (2008). Seni Pertunjukan dan Seni Rupa dalam Perspektif Arkeologi Seni, Surakarta: ISI Press Solo.
  8. Kusen et.al. (1993). “Seni Majapahit” [The Art of Majapahit], article in 700 Tahun Majapahit. Suatu Bunga Rampai [700 Years of Majapahit. An Anthology], Surabaya: Dinas Pariwisata, pp.235‐ 268.
  9. Reid, Anthony. (2011). Asia Tenggara dalam Kurun Niaga 1450-1680 Jilid 1: Tanah di Bawah Angin, Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia.
  10. Tanudirdjo, Daud Aris. (1987). Laporan Penelitian Penerapan Etnoarkeologi di Indonesia. Yogyakarta: Fakultas Sastra Universitas Gadjah Mada Yogyakarta.
  11. Sahari Besari, M. (2008). Teknologi Di Nusantara: 40 Abad Hambatan Inovasi. Salemba Teknika. Jakarta.
  12. Sairin, Sjafri. (2002). Pengantar Antropologi Ekonomi. Pustaka Pelajar. Yogyakarta.
  13. Sharer, Robert J. dan Wendy Ashmore. (1975). Fundmentals of Archaeology. California: The Banjamin/ Cumming Pubishing Company, Inc.
  14. Subroto dan Slamet Pinardi. (1993). “Sektor Industri pada Masa Majapahit”, dalam Sartono Kartodirdjo dkk (ed), 700 Tahun Majapahit (1293-1993): Suatu Bunga Rampai, Surabaya, Dinas Pariwisata Daerah Jawa Timur.
  15. Veth, P.J. (2012). Borneo Bagian Barat Geografis, Statistis, Historis.” Dialih bahasakan olah Yeri,P,OFM.Cap. Buku Asli: Borneo’s Westerafdeeling Geographisch, Statistisch, Historisch” Zaltbommel, Joh Noman en Zoon (1856). Pontianak: Institut Dayakologi.
  16. Wailes, Bernard. (1996). “V. Gordon Childe and the Relations of Production”. Bernard Wailies (ed). Craft Specialization and Social evolution: In Memory of V. Gordon Childe.
  17. Wertime, Th. A. (1964). “Man’s First Encounters with Metallurfy” in Science 146: 1257-1267.
  18. Yogi, IBP. Prajna. (2013). Eksplorasi DAS Pawan Bagian Hulu dan Anak Sungainya di Kalimantan Barat “Laporan Penelitian Arkeologi:” Banjarbaru: Balai Arkeologi Banjarmasin.
  19. Yogi, IBP. Prajna. (2015). Survei Eksplorasi Arkeologi di Daerah Aliran Sungai Pawan Bagian Hilir dan Pesisir Kabupaten Ketapang “Laporan Penelitian Arkeologi:” Banjarbaru: Balai Arkeologi Banjarmasin.