Main Article Content

Abstract

Di Wilayah Kepulauan Maluku, meliputi Propinsi Maluku dan Maluku Utara, merupakan wilayah yang kaya akan potensi kawasan benteng kolonial yang sesungguhnya dapat menudukung pembangunan. Namun kondisi kekinian yang ada sekarang membutuhkan adanya program revitalisasi yang efektif dan efisien. Program revitalisasi kawasan perlu mempertimbangkan tahapan penilaian dan pengkategorian kawasan yang menghasilkan urutan prioritas kawasan dengan kriteria skala prioritas. Program revitalisasi kawasan benteng juga dimaksudkan menjadi bagian dari pengembangan rencana tata ruang wilayah dan kota, sehingga program revitalisasi mendukung pembangunan wilayah dan kota.

Keywords

revitalisasi penilaian kawasan prioritas rencana tata ruang wilayah

Article Details

How to Cite
Handoko, W. (2011). Revitalisasi Kawasan Benteng Kolonial di Wilayah Kepulauan Maluku sebagai Bagian Pengembangan Rencana Tata Ruang Wilayah (Sebuah Gagasan Konseptual). Kapata Arkeologi, 7(13), 1-19. https://doi.org/10.24832/kapata.v7i13.166

References

  1. Danisworo, Muhammad dan Martokusumo,Widjaya 2000. Revitalisasi Kawasan Kota Sebuah Catatan dalam Pengembangan dan Pemanfaatan Kawasan Kota, www.urdi.org (urban and regional development institute, 2000).
  2. Dewi, Parawaty dan Surjono, Antaraiksa 2008 Pelestarian Kawasan Eks Pusat Kota Kolonial Lama Semarang. Arsitektur e-Journal, Volume 1 Nomor 3, November 2008.
  3. Eriza Faizal, 2009 Arahan Konsep Perancangan Kawasan Konservasi Benteng Marlborough Kota Bengkulu. Tugas Akhir. Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota Fakultas teknik Universitas diponegoro. Semarang.
  4. Handoko, Wuri 2008 Revitalisasi Banda Neira Pasca Konflik. Kumpulan Makalah. Pertemuan Ilmiah Arkeologi (PIA) XI. Jakarta. Ikatan Ahli Arkeologi Indonesia.
  5. Ichwan, Matari Rido 2004 Penataan dan Revitalisasi Sebagai Upaya Meningkatkan Daya Dukung Kawasan Perkotaan. Sekolah Pasca Sarjana. Institut Pertanian Bogor.
  6. Indrawaty, Yanthi Lydia 2008 Peran serta Stakeholder Dalam Revitalisasi Kawasan Keraton Kasunanan Surakarta.Tugas Akhir. Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota. Fakultas Teknik Universitas Diponegoro. Semarang.
  7. Kasnowiharjo, H Gunadi, 2001, Manajemen Sumberdaya Arkeologi, Lembaga Penerbit Universitas Hasanudin, Makasar Kimpraswil, 2002. Pedoman Umum Program Penataan dan Revitalisasi Kawasan, Departemen Permukiman dan Prasarana Wilayah Direktorat Jenderal Tata Perkotaan dan Tata Perdesaan, Jakarta.
  8. Kwanda, Timoticin 2004 Potensi Dan Masalah Kota Bawah Surabaya Sebagai Kawasan Pusaka Budaya. The 1st International Urban Conference, August 23rd-25th, 2004. Surabaya.
  9. Mansyur, Syahruddin 2008 Inventarisasi dan Identifikasi Benteng Kolonial di Propinsi Maluku.Kumpulan Makalah. Pertemuan Ilmiah Arkeologi (PIA) XI. Jakarta. Ikatan Ahli Arkeologi Indonesia.
  10. Marihandono, Djoko 2008 Perubahan Peran dan Fungsi Benteng dalam Tata Ruang Kota. Wacana. Vol. 10 No. 1, April 2008.
  11. Martokusumo, Dr. Ing, Ir. 2007 Mendaur Ulang Kota Tambang Sawahlunto. Beberapa Catatan tentang pendekatan Konservasi.

Most read articles by the same author(s)

> >>