Main Article Content
Abstract
Abstrak
Keterlibatan Orang Maluku dalam percaturan perdagangan internasional dan perjumpaan dengan berbagai pedagang asing telah membawa perubahan dalam peradaban Orang Maluku. Dari para pedagang asing ini para Sultan dan raja-raja memperoleh pengetahuan tentang: agama, perdagangan, pelayaran maupun berbagai teknologi baru. Perdagangan internasional membawa dampak yang cukup penting bagi kehidupan sosial budaya Maluku, karena menjadi ruang perjumpaan berbagai Negara dengan latar budaya yang berbeda-beda dan berpengaruh terhadap budaya asli Maluku, namun identitas Maluku tetap terjaga, yakni ciri kebudayaan monodualitas. Dalam kebudayaan monodualistis kedua kelompok harus tetap ada dan satu harus memberikan kemungkinan kepada yang lain untuk tetap hidup, sebab kalau satu tidak ada maka keberadaan yang lain tidak berarti. Dalam waktu bersamaan juga tumbuh ikatan-ikatan persaudaraan yang didasarkan pada nilai tolong menolong antar sesama. Hal ini lahir sebagai upaya penegakan keseimbangan baru dalam perbedaan untuk peredam kekerasan dan keinginan untuk hidup berdampingan secara damai.
Abstract
The involvement of the Moluccan in the international trade and the interaction with the foreign traders has brought the transformation in the civilization of tbe Moluccas. Through these foreign traders sultans and the kings achieving knowledge on religion, trade, seafaring and new technologies. The international trade has created major impacts on the social and cultural life in the moluccas asnit save as a interaction space for countries with variois background and has influenced the original cultural of the Moluccas although the identity of the Moluccas is the existed with the monodualism characteristic. In the perspective of the monodualistic culture every group has to still exist and must depend one another to support every part. As the meaning of one always depends on the existence of the other. In the same time the brotherhood relationship has grew based on tbe mutual benefit principal. This phenomenom was existed as an effort to create the new balance in difference to control the conflict and violence and as a good will to live in peace.
Keywords
Article Details
Kapata Arkeologi by Balai Arkeologi Maluku. Permissions beyond the scope of this license may be available at Copyright Notice.
References
- Andrews, B.A, P. Andrews, G. Loski, J. Tjia, J. S. Wimbish. 1996, Atlas Bahasa Tanah Maluku. Diedit oleh Taber. M. Pusat Pengkajian dan Pengembangan Maluku. Unpatti dan Summer Institute of Linguistics. Ambon: Universitas Pattimura.
- Amal. AM. 2010. Kepulauan Rempah-rempah, Perjalanan Sejarah Maluku Utara 12501950. Jakarta: Kepustakaan Populer Gramedia.
- Amal A. M. 2010, Portugis dan Spanyol di Maluku. Jakarta: Komunitas Bambu.
- Alwi, Des. 2005. Sejarah Maluku: Bandaneira, Ternate dan Ambon. Jakarta: Penerbit PT. Dian Rakyat.
- Cooley. F. 1984. Mimbar dan Takhta. Jakarta: Penerbit SH.
- Effendi, Z. 1987. Hukum Adat Ambon - Lease. Jakarta: PT. Pradnya Paramita.
- Jansen, H.J. 1977. Indigenous Classification Systems in The Ambonese Moluccas Structural Antrhropology in The Nederlands. Edited By Dc Jong P.E. Dc Josselin.
- Huliselan, M. 2005. Berdampingan Dalam Perbedaan Konsep Hidup Anak Negeri. dalam Maluku Menyambut Masa Depan. Ambon: Lembaga Kebudayaan Daerah Maluku.
- Keuning, .1. 1973. Sejarah Ambon Sampai pada Akhir Abad ke 17. Terjemahan kerja sama antara LIPI dan Koninklijk Instituut voor Tall-Land en Volkenkunde. Penerbit Bhratara Jakarta.
- Lapian, A. 2008. Pelayaran dan Perniagaan Nusantara Abad ke 16 dan 17. Jakarta: Komunitas Bambu.
- Rumphius. G.E. 2002. de Ambonse Eilanden Onder De VOC. Zoals Opgetekend in Dc Ambonse Landbeschriving. Landelijk Steunpunt Educatie Molukkers. Utrech.
- Vickers, A. 2009. Peradaban Pesisir, Menuju Sejarah Budaya Asia Tenggara. Denpasar: Udayana University Press.