Main Article Content

Abstract

Site of ancient tombs in the eastern part of Kuningan regency, West Java shows the indication of religion and tradition. This is reflected in the lives of the communities  that adopted the practice of honoring the well known figures of the past. The graves of these famous figures such as religious leaders, community leaders, ancestors receive certain treatments. The ancient tombs have been seen as the sacred site, as well as an object of pilgrimage, and used as the media to ask for something to include offerings. This paper aims to uncover these ancient tombs with their religious background. The data have been collected  by a survey to gain information and describe the forms of ancient tombs. The results showed  that although Islam flourishes, the belief in ancestors as religion before Islam still ongoing and sustained. Essentially any form of tribute to the ancestors is a continuation of the megalithic tradition in prehistoric times. It was concluded, at the time of the influence of Islamic religious life particularly associated with death there is a reduction in pre-Islamic era.


Situs makam-makam kuna di Kabupaten Kuningan bagian timur, Jawa Barat menunjukkan adanya unsur religi dan tradisi. Hal ini tercermin dalam kehidupan sebagian masyarakat adanya suatu konsep penghormatan kepada tokoh yang sudah meninggal dunia. Makam para tokoh terkenal  seperti  pemuka agama, tokoh masyarakat, leluhur mendapat perlakuan tertentu. Makam-makam kuna tersebut dikeramatkan, sebagai objek ziarah, dan dijadikan media meminta sesuatu dengan dilengkapi sesaji. Tulisan ini bertujuan mengungkap makam-makam kuna berlatar religius. Metode pengumpulan data dilakukan dengan survei untuk mengumpulkan informasi dan mendeskripsikan bentuk-bentuk makam kuno. Hasil penelitian menunjukkan meskipun Islam berkembang namun kepercayaan terhadap leluhur sebagai religi sebelum Islam masih terus berlangsung dan dipertahankan. Secara esensial adanya bentuk penghormatan kepada leluhur merupakan kelanjutan tradisi megalitik pada masa prasejarah. Disimpulkan, pada masa pengaruh Islam kehidupan religi khususnya yang berkaitan dengan kematian terdapat suatu reduksi dengan masa pra Islam.

Keywords

religi makam kuna ziarah makam

Article Details

Author Biography

Effie Latifundia, Balai Arkeologi Jawa Barat

Peneliti di Balai Arkeologi Jawa Barat
How to Cite
Latifundia, E. (2016). Situs Makam-Makam Kuna di Kabupaten Kuningan Bagian Timur: Kaitannya dengan Religi. Kapata Arkeologi, 12(1), 59-70. https://doi.org/10.24832/kapata.v12i1.311

References

  1. Adeng. (2012). Cingcowong Upacara Meminta Hujan Pada Masyarakat Kuningan. Bandung: Balai Pelestarian Nilai Budaya (BPNB) Bandung.
  2. Ambary, Hasan Muarif. (1991). Makam-makam Kesultanan dan Parawali Penyebar Islam di Pulau Jawa. Dalam Aspek-aspek Arkeologi Indonesia No. 12. Jakarta: Pusat Penelitian Arkeologi Nasional.
  3. Ambary, Hasan Muarif. (1998). Menemukan Peradaban, Jejak Arkeologis dan Historis Islam Indonesia. Jakarta: Logos Wacana Ilmu.
  4. Andayani, Ria. (2004). Makna ritus Pada Upacara Karian di Kampung Banceuy Kabupaten Subang. Bandung: Balai Kajian Sejarah dan Nilai Tradisional Bandung.
  5. Ekadjati, Edi S. (2003). Sejarah Kuningan dari Masa Prasejarah Hingga Terbentuknya Kabupaten. Bandung: PT Kiblat Buku Utama.
  6. Hafid, Abdul. (2013). Sitem Kepercayaan pada Komunitas Adat Kajang Desa Tanah Towa, Kecamatan Kajang, Kabupaten Bulukumba. Patanjala 5(1): 1-19.
  7. Handoko, Wuri. (2014). Tradisi Nisan Menhir pada Makam Kuno Raja-Raja di Wilayah Kerajaan Hitu. Kapata Arkeologi 10(1): 33-46.
  8. Hermana. (2009). Budaya Spiritual Syekh Aulia Abdul Gapur. Dalam Patanjala, 1(3): 283-295.
  9. Koentjaraningrat. (1984). Kebudayaan Jawa. Jakarta: Balai Pustaka.
  10. Latifundia, Effie. (2015). Penelitian Arkeologi Tentang Budaya Islam Di Perbatasan Jawa Barat-Jawa Tengah. Laporan Penelitian Arkeologi. Bandung. Balai Arkeologi Bandung.
  11. Latifundia, Effie. (2014). Struktur makam Kuna Islam di Kawasan Luragung kabupaten kuningan. Purbawidya 3(1): 53-64.
  12. Lelono, Hari T.M. (2005). Sistem Masyarakat Jawa Kuna Pada Masa Majapahit Akhir. Dalam Jurnal Peneliti Arkeologi Vol. 5. hlm 86-95. Yogyakarta: Balai Arkeologi Yogyakarta.
  13. Mumfangita, Titi. (2007). Tradisi Ziarah Makam Leluhur Pada Masyarakat Jawa. Makna, Tradisi dan Simbol II (3): 152-159.
  14. Mustopo, Moehammad Habib. (2001). Kebudayaan Islam di Jawa Timur Kajian Beberapa Unsur Budaya Masa Peralihan. Yogyakarta: Jendela Grafika.
  15. Nurhakim, Lukman. (1990). Tinjauan Tipologi Nisan Pada Makam Islam Kuna di Indonesia.Dalam Analisis Hasil Penelitian Arkeologi I. hlm. 75-84. Jakarta: Pusat Penelitian Arkeologi Nasional.
  16. Prasetyo, Bagyo, dkk. (2004). Religi Pada Masyarakat Prasejarah Di Indonesia. Jakarta: Puslit Arkenas.
  17. Radam, Noerid Haloei. (2001). Religi Orang Bukit. Yogyakarta : Yayasan Semesta.
  18. Rahyono, F.X. (2009). Kearifan Budaya Dalam Kata. Jakarta: Wedatamawidyasastra.
  19. Rosmana, Tjetjep. (2009). Budaya Spiritual: Persepsi Peziarah pada Makam Keramat Leluhur Sumedang. Patanjala 1(3): 243-257.
  20. Saebani, Beni Ahmad. (2012). Pengantar Antropologi. Bandung: CV Pustaka Setia.
  21. Sukendar, Haris. (1981). Peninggalan Tradisi megalitik di daerah Cianjur, Jawa Barat. Jakarta: Pusat Penelitian Arkeologi Nasional.
  22. Wiyana, Budi. (2008). Dari Menhir ke Nisan : Suatu Dinamika Budaya. Kumpulan Makah Pertemuan Ilmiah Arkeologi. Kediri, 23-28 Juli 2002. Jakarta. IAAI.