Main Article Content
Abstract
Hatusua in West Seram is one of the well known site in the archaeological study of Maluku. The first academic record of this site has been existed since the late 1980s. Archaeological studies with sufficient depth has been conducted since the first half of 1990s by the collaboration team of Indonesia and United States. In 2006 and 2009 Balai Arkeologi Ambon conducted research in this area. Despite the high records of archaeological studies, in reality a relatively complete picture and a comprehensive understanding of the site apparently cannot be obtained yet. Since 2012-2015 Balai Arkeologi Ambon started a more structured research which included the mapping of potenial and excavation to identify the character of Hatusua Site. Which is included the chronological test that dated on ± 1,100 BP. This article is the review of the research result in Hatusua Complex in the last three years. Reconissance survey and excavation were adopted as the approach in this research. The study found that Hatusua is a complex of sites with the coastal-inland landscape, open site and cave habitation site, with notes on continuing tradition until recently.
Hatusua di Seram Bagian Barat merupakan salah satu situs yang sudah cukup dikenal dalam rekam studi arkeologi di Maluku. Catatan akademis pertama mengenai situs ini muncul di penghujung era 1980-an. Studi arkeologi dengan cukup mendalam mulai dilakukan pada paruh pertama tahun 1990-an oleh kolaborasi tim penelitian Indonesia-Amerika Serikat. Tahun 2006 dan 2009 Balai Arkeologi Ambon kembali melakukan beberapa kajian di situs ini. Meski rekam studi arkeologi yang telah dilakukan cukup tinggi, dalam kenyataannya gambar yang relatif utuh dan pemahaman yang komprehensif atas situs ini agaknya belum bisa diperoleh. Sejak tahun 2012 hingga 2015 Balai Arkeologi Ambon mulai melakukan studi yang lebih terarah meliputi pemetaan potensi secara lengkap serta rangkaian ekskavasi untuk menemukenali karakter kepurbakalaan yang lebih utuh dari Situs Hatusua.Termasuk uji konologi yang memberikan usia peradaban hingga ± 1,100 TYL. Artikel ini merupakan ulasan atas hasil studi yang dilakukan di Situs Hatusua selama tiga tahun terakhir. Sebagai upaya untuk merekam profil situs secara utuh maka pendekatan yang digunakan dalam rangkaian penelitian meliputi survei permukaan, ekskavasi arkeologi, studi geologi, dan kajian etnografi. Hasil penelitian menemukan bahwa Hatusua merupakan kompleks situs dalam karakter bentang alam pesisir-pedalaman; situs hunian gua-situs terbuka, dengan ciri tradisi yang berlanjut hingga saat ini.
Keywords
Article Details
Kapata Arkeologi by Balai Arkeologi Maluku. Permissions beyond the scope of this license may be available at Copyright Notice.
References
- Andaya. L.V. (1993). The World of Maluku: Eastern Indonesia in the Early Modern Period. University of Hawaii Press, Honolulu.
- Andaya.L.V. (1993b). Centers and peripheries in Maluku. Cakalele 4:1-22.
- Ballard, C. (1988). Dudumahan: A rock art site on Kai Kecil, Southeast Moluccas. Bulletin of the Indo-Pacific Prehistory Association 8:139-161.
- Bintarti, D.D., J. Indraningsih and S. Kosasih. (1977). Laporan hasil survai kepurbakalaan di daerah Maluku Tengah (Pulau Ambon, Seram dan sekitarnya). Jakarta. Pusat Penelitian Purbakala dan Peninggalan Nasional Departemen P & K, Berita Penelitian Arkeologi No. 8.
- Lape, P. (2000). Political dynamics and religious change in the late pre-colonial Banda Islands. World Arcaheology 32(1):138-155.
- Latinis, K dan Starks, K. (2005). Cave Use Variability in Central Maluku, Eastern Indonesia. Asian Perspective 44(1), 119-136.
- Latinis, K. (2004). Protohistoric archaeology and settlement in Central Maluku, Eastern Indonesia. PhD Thesis. National University of Singapore.
- Ririmasse, M. (2005). Jejak dan Prospek Penelitian Arkeologi di Maluku. Kapata Arkeologi 1(1). Ambon: Balai Arkeologi Ambon.
- Ririmasse, M. (2007). Tinjauan Kembali Seni Cadas di Maluku. Kapata Arkeologi, 3(6). Ambon: Balai Arkeologi Ambon.
- Ririmase, M. (2011). Arkeologi Kepulauan: Gagasan Konseptual dalam Tinjauan Sejarah Budaya Maluku. Jejak-Jejak Arkeologi, 12. Manado: Balai Arkeologi Manado.
- Roder, J. (1959). Felsbilder und Vorgeschichte des MacCluer-Golfes, West Neu-guinea (Ergebnisse der Frobenius Expedition 1937-8 in die Molukken und nach Holländisch Neu-Guinea 4). Darmstadt: Nittich.
- Roder, J. (1938). Die Felsbilder im Fluszgebiet des Tola, Sud West Ceram. PAIDEUMA, 1, 19-28.
- Miller, D.M.S. and M. Spriggs. (1976). Preliminary archaeological inquiries in Central Maluku, Eastern Indonesia. Report prepared for the Australian National University.
- Tauern, Odo Deodatus. (1918). Patasiwa und Patalima. Leipzig.