Main Article Content

Abstract

Situs Doro Bata merupakan situs yang memiliki nilai penting bagi sejarah kebudayaan masyarakat Dompu, yang masih dapat disaksikan jejak-jejaknya hingga saat ini. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui bentuk, ruang, dan waktu Situs Dorobata. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi dengan teknik ekskavasi, studi pustaka, dan wawancara. Data kemudian dianalisis secara spesifik, himpunan, dan konteks. Berdasarkan kegiatan penelitian di situs ini, dapat diketahui bahwa Bukit Dorobata berbentuk teras dengan tujuh undakan dan sebuah tangga masuk dari arah barat, dan pada bagian puncaknya ditemukan struktur pondasi yang diduga sebagai pondasi bangunan dengan konstruksi kayu. Situs ini berada pada sebuah bukit yang layak dijadikan hunian mengingat dukungan sumber daya alam di sekitarnya.  Berdasarkan keterangan budayawan dan hasil studi literatur diketahui bahwa situs ini tercipta ketika Dompu mendapatkan pengaruh kebudayaan Majapahit pada abad ke-14, dan diduga ditinggalkan pada abad ke-19 ketika meletusnya gunung Tambora.

Doro Bata site is a site that has an important value for cultural history of Dompu society, of which traces can still be witnessed to this day. The purpose of this research is to recognize the form, space, and time of Doro Bata Site. Data collection was done through observation by excavation technique, literature study, and interview. The collected data was then analyzed and summarized. Based on the research activities on this site, it can be evident that the Doro Bata Hill is a seven-step terrace (berundak) and a stairway entering from the west, and at the top part was found a structure presumably as the foundation of a building with wooden construction. This site is located on a hill that deserves to be occupied into the settlement given the support of natural resources in the vicinity area. Based on the information from a number of cultural experts and the results of literature studies, it is known that this site was created when Dompu got the influence of Majapahit culture in the 14th century, and allegedly abandoned in the 19th century during the eruption of Mount Tambora.

 

Keywords

Doro Bata form space time

Article Details

Author Biographies

I Nyoman Rema, Balai Arkeologi Bali

Senior Researcher at Balai Arkeologi Bali, Jl. Raya Sesetan No. 80, Denpasar 80223, Indonesia

Ni Putu Eka Juliawati, Balai Arkeologi Bali

Researcher at Balai Arkeologi Bali, Jl. Raya Sesetan No. 80, Denpasar 80223, Indonesia

Hedwi Prihatmoko, Balai Arkeologi Bali

Researcher of Epigraphic Archaeology at Balai Arkeologi Bali, Jl. Raya Sesetan No. 80, Denpasar 80223, Indonesia
How to Cite
Rema, I. N., Juliawati, N. P. E., & Prihatmoko, H. (2018). Doro Bata Site in Dompu, Nusa Tenggara Barat: Study on Form, Space, and Time. Kapata Arkeologi, 14(1), 79-88. https://doi.org/10.24832/kapata.v14i1.505

References

  1. [1] Ambary, H. M., Tawalinuddin H., Sodie, A. C., Nurhakim, L., Surjono, Astawa, G. O., & Putri, P. G. (1978). Penelitian Arkeologi Islam di Nusa Tenggara Barat. Denpasar: Balai Arkeologi Denpasar. (view)

    [2] Ambarawati, A. (2007). Doro Bata dan Pemberdayaan Masyarakat. Forum Arkeologi, 20(1), 116-130. (view)

    [3] Ambarawati, A. (2010). Arsitektur Bangunan Hindu di Dompu Perbandinganya dengan Bangunan Hindu di Jawa. Forum Arkeologi. 23(1), 108-121. (view)

    [4] Ambarawati, A. (2011). Penelitian Situs Doro Bata, Kecamatan Dompu, Kabupaten Dompu, Nusa Tenggara Barat. Denpasar: Balai Arkeologi Denpasar. (view)

    [5] Boers, B. (1995). Mount Tambora in 1815: A Volcanic Eruption in Indonesia and Its Aftermath. Indonesia, 60, 37-60. (view)

    [6] Chambert-Loir, H. (1985). Cerita Asal Bangsa Jin dan Segala Dewa-Dewa. Bandung: Angkasa. (view)

    [7] Djafar, H. (2012). Pengaruh Hindu-Buddha di Nusantara Lainnya: Daerah Bima. In E. Sedyawati, & H. Djafar (Eds.), Indonesia dalam Arus Sejarah: Kerajaan Hindu-Buddha (pp. 57-58). Jakarta: PT. Ichtiar Baru Van Hoeve atas Kerjasama dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. (view)

    [8] Handoko, W. (2009). Dinamika Budaya Islam di Wilayah Kepulauan Maluku Bagian Selatan. Kapata Arkeologi, 5(9), 14-31. (view)

    [9] Koentjaraningrat. (2005). Pengantar Antropologi II: pokok-pokok etnografi. Jakarta: Rineka Cipta. (view)

    [10] Muljana, S. (2006). Tafsir Sejarah Nagara Kretagama. Yogyakarta: PT. LKIS Pelangi Aksara. (view)

    [11] Prasetyo, B. (2004). Religi Pada Masyarakat Prasejarah di Indonesia. Jakarta: Kemenbudpar, Proyek Penelitian dan Pengembangan Arkeologi. (view)

    [12] Rachman, H. M. F. (2011). Islam di Bima Kajian Historis Era Kesultanan. Mataram: Alam Tara Learning Institut. (view)

    [13] Raffles, L. S. (1830). Memoir of The Life and Public Services of Sir Thomas Stamford Raffles, F.R.S. &c. Particularly in The Government of Java, 1811-1824; with Detail of The Commerce and Resources of The Eastern Archipelago, and Selections from His Correspondence. London: John Murray Publisher. (view)

    [14] Raffles, T. S. (1815). Narrative of The Effects of The Eruption from The Tomboro Mountain, in The Island of Sumbawa, on The 11th and 12th of April 1815. Verhandelingen van het Bataviaasch Genootschap, der Kunsten en Wetenschappen Deel VIII. (view)

    [15] Raffles, T. S. (1830). The History of Java. Volume 1. London: John Murray Publisher. (view)

    [16] Rema, I. N., Sumerata, I. W. (2015). Penelitian Situs Doro Bata Kelurahan Kandai I, Kecamatan Dompu, Kabupaten Dompu, Nusa Tenggara Barat. Denpasar: Balai Arkeologi Bali. (view)

    [17] Rema, I. N., Sumerata, I. W. (2016). Penelitian Situs Doro Bata Kelurahan Kandai I, Kecamatan Dompu, Kabupaten Dompu, Nusa Tenggara Barat. Denpasar: Balai Arkeologi Bali. (view)

    [18] Simanjuntak, T., Eriawati, Y., Suhadi, M., Prasetyo, B., Harkantiningsih, N., & Handini, R. (2008). Metode Penelitian Arkeologi. Jakarta: Pusat Penelitian dan Pengembangan Arkeologi Nasional. (view)

    [19] Sjamsuddin, H. (2015a). Letusan Gunung Tambora Tahun 1815: Caesurae Sejarah. In M. Nursam (Ed.), Letusan Gunung Tambora 1815 (pp. 59-81). Yogyakarta: Penerbit Ombak. (view)

    [20] Sjamsuddin, H. (2015b). Memori Pulau Sumbawa: Tentang Sejarah, Interaksi Budaya & Perubahan Sosial-Politik di Pulau Sumbawa. Yogyakarta: Penerbit Ombak. (view)

    [21] Soeryanto, M. A. (2013). Sejarah Kabupaten Dompu. Dompu: Pemerintah Kabupaten Dompu. (view)

    [22] Suantika, I. W., Mahaviranata, P., Astawa, G. O., Geria, I. M. (1991). Ekskavasi Arkeologi di Situs Doro Bata, Dompu, Nusa Tenggara Barat (tahap II). Denpasar: Balai Arkeologi Denpasar. (view)

    [23] Suantika, I. W., Ambarawati, A., Mahaviranata, P. (1994). Ekskavasi Arkeologi di Situs Doro Bata, Dompu, Nusa Tenggara Barat (tahap III). Denpasar: Balai Arkeologi Denpasar. (view)

    [24] Suantika, I. W. (1996). Doro Bata Sebuah Bukti Pengaruh Majapahit di Nusa Tenggara Barat. Forum Arkeologi, 1(1), 67-75. (view)

    [25] Suastika, I. M. (2005). Penelitian Situs Worokali, Dompu, NTB. Denpasar: Balai Arkeologi Denpasar. (view)

    [26] Sumerata, I. W. (2014a). Ekskavasi Struktur Bangunan di Situs Doro Bata, Kelurahan Kandai I, Kecamatan Dompu, Kabupaten Dompu, Nusa Tenggara Barat. Denpasar: Balai Arkeologi Denpasar. (view)

    [27] Sumerata, I. W. (2014b). Jejak Peradaban Islam di Situs Doro Bata, Kabupaten Dompu, Nusa Tenggara Barat. Forum Arkeologi, 27(3), 229-238. (view)

    [28] Sutaba, I. M. (1994). Tahta Batu Prasejarah di Bali: Telaah tentang Bentuk dan Fungsinya. Dissertation Universitas Gadjah Mada. (view)

    [29] Syafrudin, S. (2016). Pergeseran Pola Ruang Pemukiman Berbasis Budaya Lokal Dompu Di Desa Hu’u. Dompu: Bappeda dan Litbang Kab. Dompu. (view)

    [30] Tim Penelitian. (2017). Penelitian Situs Doro Bata, Dompu, Nusa Tenggara Barat Tahap XV Tahun 2017. Denpasar: Balai Arkeologi Bali. (view)

    [31] Tim Penelitian. (2018). Situs Doro Bata: Studi Bentuk, Ruang, Waktu, Fungsi dan Makna. Denpasar: Balai Arkeologi Bali. (view)

    [32] Tully, A. (2004). Tambora: The Year Without a Summer. The Indonesian Digest. (view)

    [33] Utomo, B. B. (2018). Peradaban di Pulau Sumbawa pada Abad ke-7-19 Masehi. In Focus Group Discussion Penelitian Arkeologi Doro Bata. Dompu: Balai Arkeologi Bali. (view)

    [34] Vansina, J. (1985). Oral Tradition as History. Madison: The University of Wisconsin Press. (view)